JANGAN SOK SUCI
Al-Quran mengatakan, Dia lebih tahu mengenai kamu wahai manusia
ketika Dia menciptakan kamu dari tanah dan ketika kamu menjadi janin-janin
dalam perut ibumu, maka itu janganlah kamu sok suci. Dia lebih tahu di antara
kamu siapa yang paling takwa (Q., 53: 32).
Ada hadis yang melukiskan bahwa nanti di akhirat
ketika semua orang sudah selesai dihitung (hisâb), maka ada yang
masuk surga dan ada yang masuk neraka, lalu Tuhan memerintahkan kepada Malaikat
untuk melihat-lihat ke neraka, agar ia tidak salah memasukkan orang yang
mestinya tidak masuk neraka. Sebagai ilustrasinya: Malaikat pergi ke neraka,
lalu semua orang di neraka mengetahui dan bertanya, “Untuk apa Malaikat datang
ke situ?” Malaikat menjawab, “Kalau-kalau ada yang salah masuk neraka”. Dan
mereka semua mengacungkan tangan. “Mengapa kamu merasa bahwa kamu masuk
neraka ini salah?”, tanya Malaikat pada salah seorang di antara mereka. “Lho,
begini-begini saya ini dulu pernah sedekah”, jawabnya. Malaikat melihat
catatannya. “Oh kamu betul, tapi menurut catatan saya kamu sedekah itu cuma
untuk pamer dan agar tidak dicela orang”.
Ada berbagai macam alasan yang dikemukakan para
penghuni neraka untuk meyakinkan Malaikat bahwa mereka tidak pantas berada di
situ. Ada yang merasa saleh, merasa dermawan, menjadi aktifis, menjadi
reformis, dan sebagainya. Tapi di pojok sebelah sana ada orang yang malu-malu
mengangkat tangan. Malaikat bertanya kenapa dia ragu-ragu mengangkat tangan.
“Saya enggak mengangkat tangan kok”, katanya, “Saya tahu saya
memang pantas di neraka karena tidak punya kebaikan”. Malaikat menanyakan
namanya lalu melihat catatan. “Wah, ini kebaikan kamu, dalam catatan saya kamu
dulu pernah memberi uang Rp. 5 ribu kepada pengemis”. Ternyata dia tidak
mengingat kejadian itu. Malaikat mengingatkan jam, hari, dan tanggal kejadian
itu. Tapi tetap saja orang itu tidak mengingatnya. “Oh kalau begitu kamu yang
salah dimasukkan dalam neraka”, kata Malaikat. Lalu diangkatlah orang itu dan
dibawa ke surga, karena dia bersedekah namun tidak merasa melakukannya dan
tidak sok suci.
Jadi sok suci itu adalah suatu bentuk
kesombongan, dan Al-Quran mengatakan bahwa Allah tidak suka kepada orang
sombong. Hadis juga mengatakan bahwa pintu yang paling rapat menutup orang
masuk surga ialah kesombongan. Itulah dosanya iblis. Ketika Allah meminta
iblis untuk bersujud kepada Adam, iblis menolak karena merasa lebih tinggi dari
Adam, padahal para malaikat saja bersujud. Karena itu Allah berfirman, “abâ
wastakbara wa kâna min al-kâfirîn” (ia enggan dan takabur, dan ia adalah
termasuk golongan kafir [Q., 2: 34]).
0 Comment